Bercahaya di kegelapan hutan. Bukan peri, bukan kunang-kunang, bukan pula lentera. Itulah jamur lentera yang bercahaya. Ada 3 keunikannya :
1. Gelap Gulita
Jamur lentera adalah jamur yang bercahaya. Jamur ini hidup bergerombol di serasahan hutan. Ia paling suka tinggal di kayu oak dan ekaliptus. Dahulu, jamur bercahaya ini berjasa membimbing orang pulang ke rumahnya di tengah hutan. Seperti lentera pemandu jalan di malam gelap. Jika kamu ingin melihat jamur lentera bercahaya di hutan, kamu tidak boleh memakai senter atau lampu. Maka kita harus terbiasa melihat di kegelapan. Baru setelah itu, pelan-pelan akan terlihat cahaya-cahaya hijau di kegelapan hutan. Kadang-kadang cahayanya pudar, kadang-kadang terang. Itulah cahaya jamur lentera yang banyak ditemukan di hutan saat malam. Eits, tapi jangan kamu ambil untuk dimasak ya, karena jamur ini merupakan jamur yang beracun.
2. Dari Oksigen, Untuk Cahaya
Jamur yang mempunyai nama latin Omphalotus olivascens ini, hanya bercahaya jika ada oksigen. Oksigen diperlukan agar zat pembawa cahaya bisa mengeluarkan cahayanya. Zat pembawa cahaya pada jamur disebut zat luciferan. Jamur lentera berukuran besar, cahayanya cukup sebagai penerang saat kita membaca buku.
3. Menakut-nakuti
Jamur yang mempunyai julukan Jack The Lantern (Jack si lentera) ini, mengeluarkan cahaya ada tujuannya juga, lo. Cahaya itu dikeluarkan untuk menarik binatang datang. Rupanya, jamur lentera memerlukan bantuan binatang untuk menyebarkan bayi-bayi jamur. Bayi jamur itu berwujud spora atau butir-butir kecil yang tidak terlihat mata telanjang. Selain itu, jamur juga menggunakan cahaya untuk menakut-nakuti binatang agar tidak makan jamur. Wuah, pintar juga, ya jamur lentera ini!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar